Jangan Hanya Menilai, Berbuatlah ! - Materi Komsel 4

Seorang ayah memanggil anaknya yang masih berumur kurang dari setahun untuk berjalan perlahan kearahnya. Dengan membuka tangan ayah tersebut berusaha mencoba agar si anak tetap konsentrasi berjalan maju menuju kearahnya. Tetapi begitu maju beberapa langkah anak kecil itu terdiam bahkan mulai memalingkan badannya karena tertarik melihat seekor kucing yang lewat tidak jauh darinya. Si ayah yang sudah memanggil-manggil mulai tidak didengar dan di perhatikan lagi. Rasul Paulus menulis surat kepada jemaatnya di Roma agar lebih berkonsentrasi dan memberikan fokus perhatian mereka kepada sesuatu yang memberikan pertumbuhan iman. Lebih memperhatikan pelayanan dan perbuatannya kepada hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.  Bukan kepada hal-hal yang yang sepele. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Roma 14:17). Bukan sekedar meributkan mengenai benar tidaknya makanan, yang hanya makan sayur dianggap lemah imannya sementara yang makan daging lebih tinggi imannya. Atau ada orang yang menganggap hari yang satu lebih penting dari hari yang lain. Sehingga seorang sudah menghakimi orang lain berdosa atau lemah iman hanya karena berbeda makanan dan berbeda hari-hari penting. Rasul mengingatkan jemaat bahwa Tuhan yang berhak menerima seseorang, Tuhan sendiri yang menjaga iman seseorang.

Marilah kita tidak lagi berfokus kepada penilaian iman seseorang. Kita tidak lagi menilai bahwa orang lain yang berbeda dari kita lebih rendah imannya. Yang utama adalah bagaimana kita pribadi percaya dan beriman kepada Kristus. Yang terpenting adalah bagaimana iman kita dapat dilihat oleh orang lain. Yang di butuhkan adalah bagaimana orang beriman selalu berusaha untuk berbuat demi mendatangkan kesejahteraan. Yang dituntut dari kita adalah bagaimana kita bisa menguatkan dan meneguhan iman orang lain untuk percaya kepada Kristus.
Akhir-akhir ini banyak saudara-saudara kita seiman yang kesulitan dalam melakukan kegiatan ibadah. Mereka mengalami ancaman dan tekanan, mereka mengalami kekuatiran dan ketakutan. Disinilah kita dibutuhkan untuk mendorong dan membantu saudara-saudara seiman kita untuk tetap berdiri teguh dan tetap berpegang kepada iman yang kuat. Meyakinkan mereka bahwa Kristus akan memberikan kekuatan untuk tetap berdiri teguh.

sumber : www.hkbpsudirman.org